Kamis, 15 Juli 2010

SAMBUTAN PADA PERINGATAN HUT PHI KE-65, HAUL KE-24 ALMARHUM KH. M. DAUD ARIF, HAUL PARA PEJUANG SELEMPANG MERAH DAN PEJUANG LAINNYA SERTA PERESMIAN

GUBERNUR JAMBI

SAMBUTAN

PADA PERINGATAN HUT PHI KE-65,

HAUL KE-24 ALMARHUM KH. M. DAUD ARIF,

HAUL PARA PEJUANG SELEMPANG MERAH DAN PEJUANG LAINNYA SERTA PERESMIAN MESJID AGUNG AL-ISTIQOMAH KUALA TUNGKAL

Tanggal 10 Nopember 2000

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

· Yth, para kiyai, tuan-tuan guru, Keluarga Besar Yayasan Perguruan Hidayatul Islamiyah dan Pengurus Mesjid Agung Al-istiqomah Kuala Tungkal

· Saudara-saudara, Hadiri sekalian yang berbahagi

Mengawali sambutan ini, Saya mengajak kepada kita semua, dengan tidak henti-hentinya marilah kita memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan ridho-Nya pada kesempatan ini kita dapat berkumpul bersama-sama di rumah Allah yang megah ini dalam rangka haul ke-24 Almarhum KH. M. Daud Arif pendiri Yayasan Perguruan Hidayatul Islamiyah, haul para pejuang Selempang Merah dan pejuang lainnya serta sekaligus juga meresmikan pemakaian mesjid Agung Al-Istiqomah Kuala Tungkal.

Haul seorang tokoh agama adalah suatu yang biasa dilakukan dalam kehidupan ini. KH. M. Daud Arif adalah seorang ulama yang telah berhasil mendirikan Perguruan Hidayatul Islamiyah. Nama Beliau ini bagi masyarakat Jambi khususnya bagi masyarakat daerah Kuala Tungkal tentunya tidak asing lagi.

Sudah menjadi tradisi dibeberapa bagian tanah air kita Indonesia, khususnya di pula jawa untuk menyelenggarakan upacara yang lazim disebut ”haul”, yang artinya lebih menjurus kepada memperingati riwayat perjuangan seorang tokoh yang diakui oleh banyak kalangan sebagai tokoh yang diakui oleh banyak kalangan sebagai ’wali Allah” atau populer disebut dengan wali keramat. Memang sudah lazim dalam kepercayaan masyarakat Islam tempo dulu dan bahkan hingga saat ini tentang adanya orang-orang tertentu yang terkesan memiliki kelebihan yang luar biasa dan kelebihan tersebut semata-mata dipersembahkan bagi kepentingan umat manusia secara luas. Sehingga sebagian besar hidupnya semata-mata untuk masyarakat banyak yang dilandasi dan diilhami oleh ajaran Allah SWT. Dengan memperingati riwayat perjuanganm tersebut diharapkan kiranya dapat membias ke dalam jiwa, sehingga kita dapat secara terus menerus meneladani dan mengamalkan tuntunan agama dengan sebaik-bainya dan mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan tidak henti-hentinya.

Hadirin dan hadirat yang berbahagia

Sungguh merupakan kebahagian yang teramat dalam bagi seorang Kepala Daerah dapat hadir bersama masyarakat untuk memperingati haul alm. KH. M. Daud Arif dan haul para pejuang Selempang Merah dan para pejuang lainnya, serta sekaligus juga pada saat ini kita dapat meresmikan pemakaian mesjid Agung Al-istiqomah Kuala Tungkal. Sudah barang tentu kegiatan yang kita laksanakan pada hari ini mempunyai makna dan dampak positif yang sangat luas bagi perkembangan kehidupan umat Islam khsusunya di daerah ini.

Saya akui, bahwa pembangunan suatu mesjid memerlukan perjuangan yang cukup berat dan memakan waktu yang cukup lama. Hal ini lumrah terjadi, sebab pengalaman sejarah telah menunjukkan bahwa tidak sebuah mesjidpun di tanah air kita ini mungkin juga di dunia Islam yang dibangun dengan biaya yang cukup sejak awal mulanya. Kalau juga ada hanyalah mesjid bantuan YayasanAmal Bakti Muslim Pancasila pada masa Orde Baru. Lazimnya pembangunan suatu mesjid dengan modal apa adanya, dan selanjutnya baru dicari upaya-upaya penyempurnaannya. Atau dengan kata lain ”sambil jalan sambil pakai baju”. Dalam hal ini Saya ingin menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh masyarakat kaum muslim di daerah ini, termasuk kepada Pengurus Mesjid Agung Al-istiqomah Kuala Tungkal ini yang telah berupaya sekuat tenaga atas selesainya bangunan fisik mesjid yang megah ini, sehingga dapat diresmikan pemakaiannya pada hari ini.

Dengan berdirinya mesjid Agung Al-istiqomah di Kota Kuala Tungkal ini setidaknya akan semakin menata partisipasi umat Islam untuk membangun daerah ini. Dan yang lebih penting lagi, kenyataan ini membuktikan bahwa di tengah-tengah kita terus bepacu dengan kegiatan pembanguan fisik material, kita tetap dan terus melaksanakan pembangunan mental spritual secara selaras, serasi dan seimbang dengan melengkapi kebutuhan sarana dan prasarana serta pengembangan dan peningkatan sumber daya manusianya. Tentunya sarana pokok pembangunan mesjid ini tidak lain adalah untuk pusat kegiatan pengembangan agama dengan memantapkan peran timbal balik antara mesjid dan jama’ah. Atau dengan kata lain mesjid membina jama’ah dan jama’ah membina mesjid. Sebab, hal ini merupakan pangkal pengembangan agama dalam hubungannya dengan pambangunan manusia Indonesia seutuhnya.

Betapapun besarnya hambatan dan tantangan untuk membangun fisik suatu mesjid, rasanya tidak kalah pula beratnya tantangan untuk memakmurkan mesjid itu yang benar-benar sesuai dengan petunjuk-petunjuk agama Islam. Tidak sedikit mesjid yang indah, megah, dengan bentuk arsitekturnya yang hebat. Namun keadaannya dari tahun ke tahun bukan semakin marak dan cerah, melainkan semakin suram. Contoh sederhana dapat kita rasakan dibanyak mesjid yang dibangun tapi tidak terawat, misalnya dalam kebersihan. Maaf terpaksa harus dikatakan disini, masih banyak kita jumpai mesjid-mesjid yang bau kamar kecilnya menusuk hidung sampai ke ujung mihrab. Tentunya mesjid yang demikian lambat laun akan hilang kemakmurannya.

Untuk itu, mulai saat ini Pengurus Mesjid sudah harus mempersiapkan rancangan dan langkah-langkah kegiatan mesjid Agung Al-istiqomah ini. Sebab ukuran kemakmuran suatu mesjid itu sebenarnya berada pada tingkat kepadatan kegiatan atau fungsionalisasi mesjid itu sendiri, bukan dari bentuk fisik yang megah.

Dengan segala harapan tadi, harapan tadi, dengan berserah diri kepada Allah dan dengan ucapan Bismillaahirrahmaanirrahiim, Saya resmikan pemakain mesjid Agung Al-istiqomah di Kota Kuala Tungkal ini. Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan taufiq, hidayah, dan magfiraoh-Nya kepada kita semua. Terima Kasih.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar